Penjelasan Ekonomi Pancasila |
Sistem Ekonomi Pancasila memadukan hal - hal positif yang ada pada kedua ekonomi ekstrem-komunis dan kapitalis. Ciri keadilan dan kebersamaan pada sistem ekonomi Pancasila diambil dari sistem komunis; ciri hak dan kebebasan individu diambil dari sistem kapitalis; ditambah dengan ciri ketiga ang tidak ada pada kedua sistem tersebut, yaitu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memberikan kebebasan rakyatnya memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Namun, krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada akhir abad ke-20 membawa Indonesia ke dalam jurang keterpurukan dan kembali menjadi negara miskin. Kondisi pada masa menjelang kemerdekaan berbeda dengan masa sekrang, di mana pada saat menjelang kemerdekaan dulu kemiskinan merata bagi seluruh rakyat Indonesia-termasuk para pemimpinnya. Akan tetapi, sekarang ada sekelompok kecil masyarakat-kelompok konglomerat dan oknum pejabat pemerintah-yang kaya raya di tengah kemiskinan sebagian besar rakyatnya.
Krisis ekonomi ternyata diikuti oleh krisis politik dan sosial, yang ditandai oleh munculnya pergolakan rakyat dengan dukungan para mahasiswa yang menuntut agar Presiden Soeharto dan kabinetnya mengundurkan diri.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah : mengapa bangsa Indonesia menerapkan sistem Ekonomi Pancasila yang secara konseptual lebih baik bila dibandingkan dengan sistem ekonomi Komunis ataupun sistem ekonom kapitalis, sampai saat ini sebagian besar rakyatnya masih tetap miskin ? Jawabannya sederhana : karena perekonomian bangsa ini dalam realitasnya dibangun dilandaskan "Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Hal ini sama sekali menyimpang jauh dari konsep Ekonomi Pancasila.
No comments:
Post a Comment