Tuesday, October 28, 2014

Sistem Ekonomi Komunis

Ekonomi Komunis

Tujuan sistem ekonomi komunis adalah untuk memeratakan kemakmuran masyarakat dan menghilangkan eksploitasi oleh manusia (majikan, pemilik modal) terhadap manusia lainnya (kaum buruh). Paham komunisme sangat berpengaruh sampai dengan pertengahan abad ke-20. Namun akhirnya sejarah mencatat bahwa rakyat di negara-negara yang menganut sistem ekonomi komunis tetap saja miskin dan perekonomiannya jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara barat yang menganut sistem ekonomi kapitasi. 

keinginan untuk memeratakan kemakmuran tidak tercapai; yang terjadi adalah pemerataan kemiskinan, terjadinya kesenjangan kekayaan
yang sangat mencolok antara oknum pejabat pemerintahaan (yang merupakan pemimpin partai komunis) dengan rakyatnya. Oknum-oknum pejabat sangat kaya, sementara rakyatnya tetap dililit kemiskinan. Dan tidak mengherankan bahwa bila pengaruh ajaran komunis mulai surut menjelang akhir abad ke-20.

Cina merupakan salah satu negara yang masih menganut paham komunis, hanya saja para pemimpin Cina mulai mengadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap ajaran murni komunisme. Mereka mulai membuka diri terhadap perdagangan internasional dan penanaman modal asing di negaranya. Ini berarti para pemimpin Cina mulai mengakui adanya kepemilikan pribadi, terutama terhadap para investor asing yang menanamkan modalnya di negera Cina.

Beberapa Alasan mengapa sistem Ekonomi Komunis mengalami kegagalan meskipun tujuannya sangat mulia :
  1. Sistem ekonomi komunis didasarkan atas hakikat manusia tidak utuh, yaitu tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber kekuatan tak terbatas dan hanya mengandalkan kekuatan pikiran dalam memcahkan persoalan hidup di dunia
  2. Dalam sistem ekonomi komunis, alat-alat produksi dan kekayaan individu tidak diakui.
  3. Produktivitas tenaga kerja sangat rendah karena rakyat yang bekerja untuk negara tidak termotivasi untuk bekerja lebih giat
  4. Keadaan perekonomian negara-negara Blok Komunis semakin memburuk karena adanya pemborosan kekayaan negara, terutama untuk memproduksi senjata yang dipaksakan dalam rangka perang dingin menghadapi negera-negara Blok Barat.
Sumber :
Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana,2013. Etika Bisnis dan Profesi : Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya, Erlangga, Jakarta.

No comments:

Post a Comment